Perjalanan ini berawal dari keinginan saya dan seorang teman saya yang bernama Febri untuk mendaki TRIPLE-S (Slamet-Sumbing-Sindoro) saat liburan kuliah semester ganjil. Saat mendekati hari H kami ber-2 mencari teman untuk diajak berpetualang bersama. Akhirnya kami mendapatkan seorang korban yang mau menemani kami keluyuran, yaitu Andhi. Tapi Andhi hanya akan ikut ke Gn Slamet karena ada keperluan, sedangkan untuk melanjutkan ke Gunung Sumbing dan Sindoro hanya akan saya tempuh ber-2 bersama Febri.
23 Januari 2013
Cerita pendakian berawal dari kota Semarang. Kenapa Semarang??. Oke begini ceritanya. Kami ber3 adalah saudara bukan seayah dan bukan seibu,simple nya kami adalah teman seSMA di kabupaten kelahiran kami yang tercinta yaitu TRENGGALEK tepatnya di jatim. Sedangkan saat itu Febri sedang menempuh kuliah di Kota Semarang, jadi saya dan Andhi berangkat dari TRENGGALEK menuju Semarang untuk menjemput paksa Febri.#cerita tamat#
|
At Basecamp: Febri (kiri),Andhi(kanan) |
Tanggal 23 Jan pagi hari kami menunggu bis jurusan Semarang-Purwokerto di depan sebuah pasar di daerah Ungaran. Kami akan menuju Purbalingga, karena memang basecamp Bambangan berada di kota itu. Bus tiba pukul 06.45. perjalanan ke purbalingga sangatlah jauh dan melelahkan karena kondisi jalan yang rusak,naik-turun dan kondisi bis yang sudah tua renta membuat perut serasa di kocok-kocok. Akhirnya tibalah bis di terminal Purbalingga pukul 12.40. Setibanya di terminal kami langsung mencari makan di warung. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Serayu dengan menumpang angkutan semacam bis berukuran mini. Sekitar 30 menit kami sampai di serayu. Ternyata di sana sudah banyak minibus yang biasa mengangkut pendaki menuju Bambangan.
Sekali berangkat minibus(Carry) ini mematok tarif sekitar 150rb untuk satu rombongan. Namun karena kami hanya ber-3 tarif itu kami rasa sangat berat. terjadilah tawar menawar yang sengit diantara kami dan supir minibus yaitu Pak Tarso. Dan akhirnya disepakati dengan membayar 80rb utk 3 orang. Perjalanan menuju basecamp memakan waktu sekitar 1jam. Dikarenakan saat itu sudah sore ditambah cuaca yang sedang hujan, maka kami putuskan untuk berangkat nanjak esok hari.
24 Januari
Pagi hari kami langsung mandi, masak lalu mengurus pendaftaran mendaki di basecamp. Saat pagi itu ada abang2 rombongan dari Jakarta berjumlah 5 orang yang baru sampai di basecamp. Akhirnya kami semua sepakat untuk berangkat bersama biar tambah rame. Pukul 08.00 kami berdo'a memohon perlindungan Allah dan langsung berangkat.
Tak jauh dari basecamp kami sampai di pintu gerbang pendakian gunung Slamet.
|
Pintu Gerbang Pendakian Gunung Slamet |
Setelah melewati pintu gerbang, kita memasuki wilayah perkebunan warga lalu setelah itu memasuki semacam hutan cemara yang tidak terlalu lebat. Track di lokasi ini tidak terlalu menanjak walaupun cukup membuat kami ngos-ngosan :D. Akhirnya sampailah kami di pos 1 atau pos Gemirung pukul 9.45. Di pos ini ada gubug yang bisa dipakai untuk istirahat sejenak.
|
Pos 1/Pos Gemirung |
Kami melepas lelah di pos ini hampir setengah jam. Lalu kami meneruskan perjalanan menuju Pos 2. Medan selepas pos 1 ini merupakan hutan yang cukup lebat dengan track yang menanjak. Banyak akar2 pepohonan yang menjulur sampai permukaan tanah yang bisa menyandung kaki kita saat berjalan. Pukul 11.20 kami sampai di Pos 2 atau Pos Walang. Pos ini merupakan tempat datar yang cukup luas. Disini kami mengisi kalori kami yang hilang dengan makan roti dan gula merah.
|
Pos 2/ Pos Walang |
Istirahat cukup dan kami bersiap melanjutkan perjalanan lagi. Kami berangkat Pukul 11.48. Medan selepas dari pos 2 hampir sama dengan track selepas pos 1 yang cukup menanjak. Di tengah perjalanan menuju pos 3, kami(tim saya) mengambil keputusan untuk berangkat duluan meninggalkan abang2 dari Jakarta karena sejak awal kami memiliki rencana untuk langsung summit attack pada hari ini juga jika kondisi memungkinkan, sehingga kami harus bergegas sebelum gelap.
50 menit perjalanan dari pos 2 sampailah kami di pos 3 atau pos Cemara. Tempat ini merupakan dataran yang hampir sama dengan pos 2.
|
Pos 3 / Pos Cemara |
Pukul 13.00 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 4. Model tracknya tidak jauh berbeda dari 2 pos sebelumnya. Pukul 13.32 kami sampai di pos 4 atau Pos Samarantu. Menurut mitos pos 4 ini merupakan tempat ter-ANGKER di Gunung Slamet. Menurut mitos juga Samarantu berasal dari kata Samar dan Hantu dikarenakan di tempat ini sering ada hantu yang iseng menampakkan dirinya. Menurut mitos lagi, para pendaki sangat tidak disarankan untuk ngecamp disini karena setiap ada yang ngecamp disini kemungkinan besar akan diganggu makhluk halus yang menunggu pos ini. Mau percaya atau nggak terserah teman2,tapi kalau saya lebih memilih untuk tidak berlama-lama di tempat ini :D.
|
Pos 4 / Pos Samarantu |
Setelah 5 menit beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke pos 5. Sebenarnya track setelah pos 4 ini juga hampir sama dengan yang sebelumnya, tapi entah kenapa track ini terasa sangat berat dan menyiksa. Dan ternyata bukan hanya saya yang merasakan hal itu melainkan ke-2 teman saya juga. Akhirnya kami membutuhkan beberapa kali istirahat dalam mengarungi track ini dan niat kami untuk langsung summit attack pun mulai memudar.
|
Masak nutrijell plus topping apel |
Akhirnya sampailah kami di pos 5 pukul 14.07.Ternyata di pos 5 ada 3 regu yang semuanya sedang persiapan untuk turun. Pos 5 ini merupakan satu satunya tempat yang ada sumber airnya. Jadi pos ini merupakan tempat favorit untuk ngecamp. Kami mendapat info dari pendaki yang akan turun tsb kalau di malam sebelumnya mereka diserang oleh segerombolan babi hutan. Bahkan ada salah satu tenda yang dirobek oleh babi dan babi itu menggondol salah satu tas carrier yang berisi logistik. Tetapi untungnya carrier itu ketemu setelah dicari, namun sudah tanpa isi dan daam kondisi tercabik-cabik. Jadi saya sarankan untuk teman2 yang mau ngecamp di pos 5 supaya ngecamp di dalam shelter/gubug yang ada di pos ini.
Karena kami merasa kelelahan maka kami putuskan untuk mengistirahatkan tubuh kami hari ini dan summit attack esok hari. Karena ngeri akan serangan susulan oleh babi hutan maka kami mendirikan tenda di dalam shelter.
Malam hari kami habiskan untuk masak,ngopi dan ngobrol lalu tidur.
|
Sunrice di Pos 5 |
25 Januari
|
Perjalanan ke Pos 7 |
Kami bangun pagi2 lalu sholat kemudian mempersiapkan diri untuk summit attack. Pagi ini kami merasa masih agak kenyang, jadi saya putuskan untuk tidak masak nasi melainkan bubur kacang ijo, ditemani energen dan roti tawar, sembari menikmati mentari pagi di pos 5. Kami akan summit attack bareng dengan abang2 dari Jakarta yang sempat kami tinggal kmaren. Semua barang - barang kami tinggal agar perjalanan semakin mudah. Kami hanya membawa minum dan makanan ringan secukupnya untuk bekal perjalanan
Tepat pukul 07.30 kami berangkat dari pos 5 menuju puncak. Track di sepanjang perjalanan lebih menanjak dari yang kemaren, namun karena kami tidak lagi menggendong kulkas di pundak kami, jadi perjaanan terasa lebih ringan.
Setelah berjalan sekitar 40 menit kami sampai di pos 7 atau Pos Samyang Jampang. Di pos ini kita bisa memperoleh view yang luas,dan jika cuaca cerah akan nampak Gunung Sindoro dan Sumbing yang berdampingan bagaikan gunung kembar,halah.
|
Pos 7 / Pos Samyang Jampang |
|
Pos 7 |
Puas istirahat sambil foto2, kami melanjutkan misi kami untuk menuju puncak. Jarak antar pos selepas pos 5 memang dekat2. 15 menit berjalan selepas pos7 kami sampai di pos 8 dan 15 menit kemudian kami sampai di pos 9.
|
Pos 8 / Pos Kendit |
|
Pos 9 / Pos Palawangan |
Pos 9 merupakan batas vegetasi. Track di atas pos 9 merupakan medan berpasir dan penuh batuan vulkanik. hampir mirip dengan track menuju puncak Mahameru. Namun track di sini jauh lebih mudah daripada di Mahameru. Saat setengah jalan dari pos 9 ke puncak kami diterpa angin kencang disertai gerimis dan kabut. Cuacanya pun berubah menjadi sangat dingin sampai membuat tangan merasa kaku. Memang saat kami masih di basecamp kami mendapat info kalau cuaca di Slamet sedang buruk dan sering terjadi badai. Bahkan ada yang bilang kalau selama 3 minggu terakhir tidak ada yang berhasil sampai puncak, tapi kami tidak tau itu benar atau salah.
Namun kami nekat untuk menerobos cuaca buruk itu, walaupun sedikit terselip rasa takut dan cemas karena kondisinya memang cukup buruk. Akhirnya perjuangan kami tidak sia -sia,kami berhasil sampai puncak pukul 09.24. Semua merasa senang walaupun ada sedikit kekecewaan karena tidak bisa menikmati pemandngan dari atas yang disebabkan kabut tebal.
|
Puncak Slamet |
|
Puncak Slamet |
Karena takut cuaca semakin buruk dan dingin kami pun tidak berlama lama di puncak. Kami segera turun menuju pos 5 pukul 09.58.
Sesampainya di pos 5 kami langsung packing karena kami harus segera turun agar tidak ketinggalan bus untuk melanjutkan misi mendaki TRIPLE-S. Packing selesai Pukul 12.00 tepat dan kami langsung berpamitan pada abang2 dari Jakarta untuk turun duluan. Kami memerlukan waktu 3 jam untuk sampai di basecamp.
Sekitar pukul 16.30 jemputan kami yaitu minibus milik Pak Tarso menghampiri kami di basecamp yang kemudian membawa kami menuju Serayu. Selanjutnya naik bus mini menuju Terminal Purbalingga untuk menuju
Gunung Sumbing.
Rincian Biaya
Semarang-Purbalingga by bus: 40.000/orang
Terminal Purbalingga-Serayu by bus mini : 5.000/orang
Serayu-bambangan by Mobil minibus pribadi : 80.000/3 orang (bisa lebih murah jika banyak orang)
Tiket Mendaki Gunung Slamet : 5.000/orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar