Selasa, 19 November 2013

[Just Info] Film Documenter Survival "Man VS Wild"

Info
Also known as .......................... : Born Survivor: Bear Grylls Ultimate Survival
IMDB ....................................... : http://www.imdb.com/title/tt0883772/
IMDB rating ............................. : 8.4 out of 10
Bear Grylls [IMDB] ..................: http://www.imdb.com/name/nm2426012/
Wikipedia ................................. : http://en.wikipedia.org/wiki/Man_vs._Wild
Bear Grylls [WIKI] ................... : http://en.wikipedia.org/wiki/Bear_Grylls
Man VS Wild [Dis. Channel] ....: http://dsc.discovery.com/tv/man-vs-wild/
No. of Seasons ...........................: 7
No. of Episodes ........................ : 68(including specials)
Format ...................................... : Adventure, Reality, Outdoors, Survival

Running time ...........................  : 45 Minutes
Production Company ................ : Diverse Production
Distributor ................................. : Discovery Communications

Original Channel .......................: Discovery Channel
Original Run ..............................: 10 March 2006 - 19 November 2011





Man VS Wild adalah film documenter survival yang dipresenteri oleh Bear Grylls.Teman - teman akan diajarkan bagaimana cara bertahan hidup dengan memanfaat alam. Film ini berlokasi di banyak tempat - tempat ekstrim di dunia seperti : Hutan Amazon, Gurun Pasir di Afrika, Di daerah Kutub, bahkan ada yang berlokasi di Indonesia, tepatnya di Sumatra. Sangat recomended buat teman-teman yang suka petualangan, mendaki, survival maupun bagi pecinta wisata kuliner :D. Kenapa saya katakan recomended bagi pecinta wisata kuliner?? karena Bear Grylls suka makan apapun yang ditemuinya yang bisa dimakan seperti: kalajengking, laba - laba, katak, rusa/zebra yang bekas dimakan predator dan masih banyak lagi :D. Tidak hanya diajak berwisata kuliner Bear Grylls juga mengajarkan cara menaiki/menuruni tebing tanpa pengaman standar, membuat shelter, membuat rakit, membuat api, mencari air dan yang paling utama kita diajarkan cara untuk menemukan tempat pemukiman penduduk saat kita tersesat.
okey untuk mendownload langsung aja masuk di forum Indowebster disini. Disana udah lengkap link download nya mulai dari season 1 sampai season 7. Jika temen temen bingung buat lihat link downloadnya, nih saya kasih sedikit tutorial
1. Daftar/register di forum.Indowebster
2. Jika sudah terdaftar lalu login
3. Untuk melihat isi "Hidden Content" klik logo "thank" di pojok kiri bawah postingan
4. Download dah :D

Selasa, 05 November 2013

Catper Gunung Panderman (2060 mdpl) Batu Malang 26-27 Oktober

Sebenarnya saya dan teman sekontrakan sudah lama merencanakan untuk main ke Panderman,tapi karna berbagai hal akhirnya baru sekaranglah kenginan kami kesampaian, itupun kami harus  meninggalkan salah satu teman kami yaitu Nata. Jadi saya hanya berangkat dengan Fikri dan Yono.
oke langsung saja inilah catatan kami bertiga.

26 Oktober

Setelah menempuh perjalanan dengan motorsekitar 50 menit kami sampai di sebuah rumah yang merupakan tempat penitipan motor sekaligus tempat perizinan. Tak sulit menemukan rumah ini, letaknya di penghabisan jalan aspal menuju Panderman. Kami mulai berjalan mendaki pukul 13.25. Keluar dari tempat perizinan kami menyusuri jalan paving yang cukup lebar. Setelah berjalan kurang lebih 500m kami menemui persimpangan jalan yang ditandai anak panah puth bertuliskan MAT. akarena menurut saya itu jalan yang benar, saya mengajak teman2 untuk mengikuti tanda panah itu. namun setelah berjalan sekitar 20 menit kami bertemu dengan 2 orang pengendara motor trail, dan ternyata kami salah jalur. itu merupakan jalur khusus untuk motor trail. jadi teman2 yang mau ke panderman jangan mengikuti tanda MAT dan tanda plastik berwarna merah putih, karena itu tanda buat pengendara motor trail.
Latar Ombo
Kami pun turun kembali ke jalan paving semula dan mengambil jalur terus. sekitar 500m kemudian ada percabangan lagi dan itulah jalan yang benar menuju panderman. Mulai disitu jalurnya cukup menanjak, walaupun tidak terlalu curam. ditambah cuaca pada jam itu sangat panas. Di tengah jalan kami menemui beberapa pendaki yang baru turun. Yono berada di paling belakang, dia terlihat sangat ngos - ngosan,karena memang dialah yang tubuhnya paling subur. Setelah beberapa kali kami istirahat di tengah perjalanan  akhirnya kami sampai di Latar Ombo pukul 14.30. Sesuai namanya tempat ini merupakan sebuah dataran yang cukup luas dan biasa digunakan untuk tempat nge-camp.
10 menit kami habiskan untuk melepas lelah dan kembali melanjutkan perjalanan. Pukul 15.06 kami sampai di sebuah tempat bernama Watu Gede. Sesuai namanya lagi tempat ini merupakan dataran yang tidak terlalu luas dan ada beberapa bongkahan batu berukuran sangat besar. Tempat ini juga biasa digunakan untuk ngecamp.

Tugu Puncak Panderman
Trek setelah Watu Gede adalah jalan setapak yang landai, namun beberapa saat kemudian berganti dengan trek menanjak yang cukup curam. Trek ini sangat menguras tenaga. Dan setelah mengarungi tanjakan itu kami sampai di puncak Panderman pukul 16.10. Fikri yang dari tadi mengeluh kelaparan langsung membuka bekal dari rumah dan makan seperti orang yang sudah tidak makan selama seminggu. Sepeti biasa kegiatan kami lanjutkan dengan berfoto-foto.
Setelah puas berfoto kami turun pukul 16.30 menuju tempat yang kami rencanakan untuk bermalam, yaitu Watu Gede.
Sesampai di Watu Gede kami langsung membangun Tenda, menyiapkan api unggun untuk membakar ketela yang kami bawa dari rumah, lalu makan sisa bekal kami dari rumah. Malamnya hanya kami habiskan untuk ngopi, ngobrol, dan menunggu ketela yang kami bakar matang, serta menyapa para pendaki yang sedang lewat atau istirahat di Watu Gede. Entah ada apa, tapi malam itu sangat rame, banyak pendaki yang sedang menuju puncak. Sekitar pukul 21.00 kami berangkat tidur.
Tugu





Tugu

27 Oktober

Watu Gede

karena rencana awal kami mau berangkat turun pagi, maka seperti biasa kami langsung masak mie instal plus telor dan sosis lalu dilanjutkan dengan ngopi sebentar. Puas ngopi kami mulai membereskan tenda seisinya dan berangkat turun pukul 7. Perjalanan turun menuju parkiran motor hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan berakhirlah sudah perjalanan kami di Panderman, semoga kapan - kapan bisa balik lagi.

*untuk perizinan naik ke Panderman dikenakan biaya Rp 2500/orang dan parkir motor Rp 5000/motor/malam



Minggu, 27 Oktober 2013

Catatan Perjalanan Gunung Argopuro (3088 Mdpl) via Baderan – Bremi 22-30 Agustus 2013


22 Agustus

Cerita berawal dari kota Malang. Mula-mula saya dan empat orang teman menuju terminal Arjosari dengan  membawa 2 tas karrier berukuran 80 liter,1 karrier 60 liter dan 2 daypack berukuran sedang pukul 03.00, karena kami akan menumpang bus jurusan Probolinggo yang berangkat pukul 04.00. Karena saat itu masih sangat pagi kami berlima pun tertidur pulas di dalam bus. Saking pulasnya tak terasa bus yang kami tumpangi sudah tiba di terminal Probolinggo pukul 05.50. Setelah turun dari bis kami mulai bertanya-tanya dan mencari informasi cara untuk menuju Desa Besuki, pemberhentian kami selanjutnya. Ternyata untuk menuju Besuki kami harus menumpang bus jurusan Situbondo yang akan berangkat pukul 06.15. Dan benar saja Pukul 06.15 tepat bus yang akan membawa kami ke Besuki pun berangkat. Perjalanan ke Besuki membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Pos Perizinan
Pukul 8.20 kami sampai di Besuki, dan tujuan kami selanjutnya adalah Desa Baderan. Baderan merupakan desa tempat pos pendakian dan perizinan ke Argopuro. Untuk kesana bisa dicapai dengan naik angkutan sejenis angkutan kota/mikrolet. Kami harus menunggu sekitar 2 jam karena mikrolet itu baru saja berangkat dengan membawa pendaki lain yang lebih dulu datang. Waktu itu kami manfaatkan untuk makan pagi dan mandi (numpang di polsek Besuki).  Mikrolet datang pukul 10.30 dan langsung berangkat lagi membawa kami ke Baderan. Perjalanan memakan waktu 1 jam. Oleh Pak Supir kami diturunkan tepat di depan pos perizinan.
Sambil mengurus perizinan kami mendapatkan pengarahan tentang rute Argopuro oleh Pak Susiono (petugas pos perizinan). Kami juga menyempatkan diri berfoto bersama dengan beliau sebelum berangkat. 
Mata Air 1
Pukul 12.45 kami berdoa bersama agar diberi perlindungan dan keselamatan oleh Allah lalu berangkat. Pertama-tama kami melewati Perumahan penduduk, setelah itu jalur berganti dengan jalan makadam yang berbatu. Trek ini sangatlah menguras tenaga, karena walaupun tidak terlalu menanjak tetapi cuacanya sangat panas. Kami terus berjalan sambil menikmati pemandangan alam dan sampailah kami di tempat yang direncanakan untuk bermalam yaitu Pos Mata Air 1 pukul 18.45. Setelah mendirikan tenda dan mengambil air kami memasak dan bersantai melepas lelah. Malamnya kami bisa tidur dengan pulas karena lelah dan memang udara di Pos Mata Air 1 tidak begitu dingin.

23 Agustus

Di pagi ini acara dimulai dengan ngopi dilanjutkan makan pagi dengan nasi, mie instan dan sarden. Makan pagi ini sangat penting karena kami akan menempuh perjalan ke pos selanjutnya yaitu Cikasur. Setelah packing, pukul 09.00 kami berangkat. Trek kali ini relative lebih mudah dari pada kemarin karena berangkat di pagi hari cuacanya belum terlalu panas. Kami banyak menemui kera bergelantungan di pepohonan selama perjalanan. Pukul 11.50 kami sampai di Alun-alun Kecil dan memutuskan untuk makan siang disini. Alun-alun Kecil merupakan padang sabana yang tidak terlalu luas.
Alun-alun Kecil
Setelah puas makan siang, pukul 13.00 kami melanjutkan perjalanan yang banyak melewati hutan diselingi dengan padang sabana. Di tengah perjalanan kami sempat dikagetkan oleh seekor babi hutan yang berlari kencang menjauh dari kami.
Pukul 16.00 kami sampai di Cikasur,padang sabana yang sangat luas yang dibelah oleh sungai yang airnya sangat jernih. Di Cikasur, saya da teman-teman banyak menjumpai burung merak. Memang tempat ini menjadi habitat mereka. Sesuai rencana kami akan bermalam disini.
Cikasur

Cikasur

24 Agustus
Cisentor
Di malam harinya udara sangatlah dingin. Sampai-sampai pukul 1 malam saya belum bisa memejamkan mata karena menggigil kedinginan. Sleeping bag, baju 3 lapis dan jaket 2 lapis yang saya kenakan seakan akan tidak mampu menahan dinginnya udara malam di Cikasur. Ternyata setelah pagi dan keluar dari tenda saya menjumpai kristal-kristal es di tenda kami bagian luar . Itu membuktikan bahwa udara tadi malam benar-benar dingin dan mencapai suhu minus.
Pukul 9.50 kami berangkat menuju Pos selanjutnya yaitu Rawa Embik. Di tengah perjalanan kami menyempatkan untuk istirahat dan makan siang di Cisentor. Di sini ada sungai yang bisa dimanfaatkan untuk minum maupun memasak. Setelah berhenti sekitar 1,5 jam lebih kami melanjutkan perjalanan dan sampai di Rawa Embik pukul 16.15. Saat itu udara sudah cukup dingin sehingga kami bergegas mendirikan tenda, memasak dan membuat api unggun untuk menghangatkan badan.

25 Agustus

Edelweiss
Malam tadi semua bisa tidur cukup nyenyak karena udara di Rawa Embik tidak sedingin di Cikasur. Hari ini kami akan melakukan Summit Attack, sehingga kami makan lebih banyak dari biasanya agar kalori yang tersimpan pun cukup untuk menuju puncak. Pukul 09.30 kami berangkat dan sampai di persimpangan antara Puncak Rengganis dan Puncak Argopuro pukul 10.35, di perjalanan ini kami melintasi padang Edelweis yang luas.


Kami memutuskan untuk menuju Puncak Rengganis terlebih dulu. Sesampai di Rengganis kami berfoto – foto sambil menikmati pemandangan dari puncak. Perjalanan yang melelahkan terbayar oleh indahnya pemandangan alam yang disuguhkan dari puncak rengganis. Tidak berlama-lama kami langsung turun dan menuju Puncak Argopuro. Berbeda dari Rengganis yang berbatu, puncak argopuro ditumbuhi oleh pohon pohon besar sehingga kami tidak bisa banyak menikmati pemandangan dari sini.
Puncak Rengganis

Puncak Argopuro


Kamipun bergegas turun dan menuju Danau Taman Hidup yang akan menjadi tempat bermalam kami saat menuju perjalanan pulang. Kami turun mengambil jalan pintas tanpa melewati Cisentor lagi. Perjalanan pulang ini sangatlah panjang dan melelahkan. Di tambah kami harus menyusuri hutan yang sunyi dan sangat lebat di malam hari. Dan akhirnya kami sampai di Pos Danau Taman Hidup pukul 19.00.
Jalur Alternatif

  26 Agustus

Danau Taman Hidup

 Danau Taman Hidup adalah pos terakhir bagi kami sebelum Desa Bremi dan hari ini adalah hari terakhir perjalanan kami di argopuro. Di hari ini kami menempuh perjalanan pulang ke Desa Bremi dimulai pukul 10.30 dan sampai 4 jam kemudian. Sesampai di Bremi kami langsung lapor ke Polsek Krucil dan menunggu angkutan ke Terminal lama probolinggo. Sekedar informasi, angkutan dari Bremi ke Probolingga hanya ada 2 kali sehari yaitu pukul 6 (atau pukul 8..agak lupa) dan pukul 16.00.

 

Rincian Biaya :

Arjosari-Probolinggo : Rp 15.000/orang
Probolinggo-Besuki : Rp 11.000/orang
Besuki-Baderan : Rp 5.000/orang
Biaya Perizinan + materai : Rp 25.000 + Rp Seikhlasnya (sumbangan untuk kas Pos Perizinan)/ Regu
Bremi-Terminal lama Probolinggo : Rp 11.000/ Orang
Terminal lama Probilinngo- Terminal Probolinggo : Rp 5.000/orang